Kamis, 23 April 2015

DARI TAMANSISWA MENJADI MILIK BANGSA.

  
Ki Hajar Dewantara sebagai pendiri Perguruan nasional Tamansiswa yang setelah beliau wafat oleh bangsa Indonesia dinyatakan sebagai BAPAK PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA . jadi beliau bukan lagi monopoli Keluarga Besar tamansiswa, melainkan sudah menjadi milik bangsa Indonesia.

Sebagai pendiri dan pencipta Perguruan Nasional Tamansiswa sebagai wadah kegiatan pelaksanaan konsep pendidikan nasionalnya, Ki Hajar Dewantara sekaligus juga menciptakan system atau metode among di lingkungan pendidikannya.

Sistem Among ini dalam pelaksanaan praktisnya disebut “Tutwuri handayani” . Sitem Among ini pada awalnya hanya berlaku di lingkungan Tamansiswa sendiri. Akan tetapi setelah keluar Surat keputusan menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 0398 / M / 1977
Tertanggal 6 September 1977, Tutwuri Handayani tersebut digunakan dalam lambing Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jadi lambang tersebut bukan monopoli milik Tamansiswa lagi akan tetapi Tamansiswa telah mempersembahkan system pendidikannya bagi bangsa Indonesia.

Dalam uraian tentang lambang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan itu dikemukakan sebagai berikut , “ Semboyan Tutwuri handayani digunakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam melaksanakan system pendidikannya “

Dengan demikian jelaslah bahwa penempatan semboyan tersebut pada lambing Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pasti mengandung maksud agar jiwa among yang terkandung dalam semboyan tersebut akan bisa menjadi acuan para guru dan petugas pendidikan di Indonesia dalam melaksanakan tugasnya. Apakah hal ini sudah menjadi kenyataan, rupanya belum pernah diadakan penelitian terhadapnya.

Dengan penjelasan di atas maka Tutwuri Handayani menurut pendapat  secara umum memang bersumber dari tamansiswa, namun sekarang bukan milik Tamansiswa lagi akan tetapi sudah dipersembahkan menjadi milik seluruh bangsa Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar