Jumat, 13 Maret 2015

MENGATUR DIRI SENDIRI ( ( zelfbeschikkingsrecht )

Sebagai badan perjuangan  Tamansiswa memilki asas 
hak mengatur diri sendiri ( zelfbeschikkingsrecht ) . 
Hak kebebasan setiap idividu dijunjung setinggi-tingginya 
dan amat tinggi nilainya . Karena hak setiap orang, 
hak setiap bangsa untuk mengatur hidupnya ( merdeka ) 
itu merupakan karunia Tuhan YME.  
Asas Tamansiswa tentang hak mengatur keadaan 
atau kehidupan sendiri setiap orang disebutnya 
asas kemerdekaan diri merupakan modal pokok dalam hidup. 
Manusia yang hidupnya tidak bisa mengatur dirinya sendiri, 
selalu bergantung kepada orang lain selamanya 
tidak akan memperoleh kemajuan. Sifat seperti ini adalah 
sifat orang yang belum dewasa. Apalagi kalau hidupnya itu 
selalu lebih besar pengeluaran dibandingkan dengan pemasukannya, 
maka akan hancur. Walaupun hidup yang baik itu 
harus mampu mengatur diri juga, 
tidak berarti hidup bebas semau gue. 
Akan tetapi ada batas-batas aturan mainnya 
yaitu bisa tertib dan damai hidup bermasyarakat. 
Artinya hidup bebas, bisa bergaul dengan siapapun 
namun dengan keberadaannya itu 
orang lain bisa merasa aman dan nyaman. 
Pernyataan hak mengatur diri sendiri ( zelfbeschikkingsrecht ) 1922 itu 
merupakan senjata untuk melawan kolonialisme 
yang mengenal kebebasan manusia dan bangsa 
untuk mengatur dirinya sendiri .

PRINSIP PENDIDIKAN NASIONAL

Di zaman penjajahan kolonial Hindia belanda  , sungguh kelahiran Tamansiswa adalah merupakan kelahiran pendidikan nasional di Indonesia. 

Pendidikan nasional secara principal dan konseptual amat bertentangan dengan pendidikan colonial. 

Dasar, tujuan dan manfaat pendidikan nasional amat berbeda dan bertentangan dengan pendidikan colonial. 

Pemerintah colonial Belanda dengan sengaja dan sistimatis berusaha untuk menanamkan kultur penjajahan dalam jiwa bangsa dan masyarakat Indonesia. 

Dengan demikian maka kehadiran Tamansiswa yang membawakan pendidikan nasional mempunyai misi tersendiri yaitu untuk untuk memajukan rakyat Indonesia dalam arti kuantitatif dan kualitatif. 

Pendidikan nasional harus  mampu menyatupadukan segenap sukubangsa di Indonesia menjadi satu kesatuan bangsa, agar dengan kesatuan dan persatuannya itu mampu melawan kelonialisme untuk mendapaatkan kemerdekaannya. 

Dengan menggunakan bahasa Pembukaan Undang Undang Dasar 1945, maka misi itu dapat dinilai sejiwa dan seirama dengan “ usaha mencerdaskan kehidupan bangsa “ untuk kemudian “ memajukan kesejahteraan bangsa “

ADA APAKAH PRILAKU MENYIMPANG PADA PARA PELAJAR ?

PRILAKU MENYIMPANG  

Di akhir-akhir ini di kalangan pelajar banyak sekali perilaku yang menyimpang, yang seharusnya tidak terjadi di kalangan para pelajar seperti memdirikan geng-geng atau kelompok, tawuran antar pelajar, pembegalan, perampokan yang setelah ditangkap ternyata ada yang berstatus masih pelajar, pekosaan, pelecehan seksual juga banyak terjadi di kalangan antar pelajar. 

Semua ini adalah merupakan akibat daripada pergaulan bebas. Ingat keberhasilan suatu pendidikan itu ditunjang oleh tiga factor lingkungan. 

Pertama adalah lingkungan keluarga. Bagaimana akan tercipta suatu pribadi yang baik bila di lingkungan keluarganya kurang perhatian dan kasih sayang. Tidak adanya pengarahan dan bimbingan dari keluarganya untuk membetuk pribadinya. Sehingga sang anak mecari perhatian itu di luar rumah, namun akibat salah bergaul, maka terjerumus ke jurang kejahatan. Sungguh pendidikan di lingkungan keluarga itu faktor yang utama dan paling utama sebagai dasar kehidupannya. 

Kedua lingkungan sekolah. Bila di lingkungan sekolah para pamong hanya menghabiskan waktu untuk menyampaikan ilmunya tanpa ada tambahan bimbingan moral walau hanya lima menit saja dan para pamongnya tidak memberikan suri tauladan yang baik, maka jangan harap pendidikan itu bisa berhasil. 

Ketiga lingkungan masyarakat. Walupun pendidikan di keluarga sudah baik, di sekolah disiplin, tapi saat di masyarakat salah memilih teman bergaul, juga mengakibatkan prilaku yang tidak baik. 

Untuk itu ketiga factor tersebut yaitu pendidikan di lingungan keluarga, sekolah dan masyarakat harus bisa berjalan selaras, serasi dan seimbang maka akan tercipta siswa yang diharapkan oleh Tamansiswa . Inilah yang dikenal di Tamansiswa dan merupakan ajaran Ki Hajar Dewantara yaitu TRILOGI SYSTEM PENDIDIKAN 

Semoga ini bisa dijadikan pembelajaran buat semuanya.

KUALITAS CABANG TAMANSISWA

Maju mundurnya Cabang Tamansiswa itu bergantung pada pengelolaan masing-masing cabang. Dan kebutuhan setiap cabang juga jelas tidak akan sama. 

Contoh antara cabang Jakarta dengan cabang Cirebon jelas kebutuhan operasionalnya tidak akan sama. Kalau untuk kemajuan tidak akan kami bicarakan, akan tetapi yang kami sampaikan adalah kebalikannya yaitu ada apakah sebenarnya bila suatu cabang mengalami kemunduran. 

Hal ini tentunya terjadi karena ada penyebabnya, dan penyebabnya itu ada beberapa fator, sebagian diantaranya adalah

11. System pengelolaannya kurang baik ;

22.  Tidak sesuai pendidikan yang ada dengan kebutuhan masyarakat di lingkungannya ;

33. Kurang disiplin di dalam kegiatan kesehariannya ;

44. Tidak ada nilai lebih yang didapat para siswa setelah lulus sekolah ;

55.  Kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah atau perguruan tersebut ;

66.  Kurang lengkapnya sarana dan prasana sekolah tersebut

77. Bila sarana prasana lengkap berarti belum mampu memberdayakan sumber yang ada semaksimal mungkin demi kemajuan para siswa

8.    Output dari sekolah tersebut kurang di terima di lingkungan dunia kerja

98. Adanya persaingan tidak sehat antara sekolah swasta yang satu dengan yang lain sebagian diantaranya adalah

Pemerintah lebih memperhatikan sekolah negeri dibandingkan sekolah swasta, padahal dal    hal kewajiban itu sama yaitu mencerdaskan anak bangsa sebagi manusia yang bermoral atau berpendidikan

1Sekolah negeri pengembangannya oleh pemerintah diberi kebebasan sementara itu sekolah swasta yang terjadi sebaliknya, terutama pada saat penerimaan siswa baru setiap awal tahun ajaran.


Semoga saja tulisan ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya dan kalau benar maka bisa dijadikan acuan brarti itu semua adalah dari Allah dan bila salah maafkan kami atas segala kekurangannya. 

Yang kami uraikan ini berdasarkan apa yang kami lihat dan kami dengar langsung, bukan katanya, katanya dan katanya.

CABANG TAMANSISWA bagian dari MAJELIS LUHUR

Majelis Luhur Tamansiswa selaku pengurus badan pusat Tamansiswa memiliki Cabang-cabang sebagai perwakilan di kota-kota hampir di seluruh kota di Indonesia. Termasuk Cabang Cirebon yang ada di kota Cirebon. 

Cabang Cirebon dipimpin oleh Ketua Peruruan Tamansiswa Cabang Cirebon merangkap selaku Ketua Majelis Cabang Tamansiswa Cabang Cirebon. Ketua Majelis Cabang ini sebagai penguasa tertinggi, atau kalau di ABRI sebagai Panglima 

Tertinggi bertugas menyusun program pengelolaan dicabang tersebut secara umum. Untuk lancarnya kegiatan ini maka Ketua Perguruan ( Ketua Majelis Cabang ) dibantu oleh Panitera selaku sekretaris Majelis Cabang . Tugas sekretaris ini mendata setiap kegiatan cabang dan juga yang lainnya selama periode kepengurusan tersebut. 

Kemudian Ketua Perguruan juga dibantu oleh Ketua Bidang Organisasi yang menangani Sumber Daya Manusia di cabang tersebut. Kualitas Perguruan ini salah satunya ditentukan oleh Sumber Daya Manusianya yaitu para pamong ( guru ) perguruan. Semakin baik kualitas tenaga para pamongnya maka akan tercipta suatu pendidikan yang baik. 

Juga ketua Perguruan ini dibantu oleh Ketua Bidang Pendidikan. Ketua Bidang Pendidikan. Ini bertugas menyelenggarakan sistem pendidikan Tamansisa dan dipadukan dengan pendidikan dari pemerintah agar tercipta siswa yang mandiri bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, masyarakat bangsa dan Negara. Sehingga tugas Ketua Bidang Pendidikan.inilah yang menentukan pamong itu sudah sesuai dengan profesinya atau tidak, layak atau tidak bila mereka ingin mengabdikan diri di Tamansiwa. 

Kemudian Ketua Perguruan juga dibantu oleh Ketua Bidang Perbendaharaan yang bertugas menerima keuangan dari seluruh siswa untuk dikelola demi kemajuan sekolah di lingkungan perguruan tersebut. 

Dan Ketua Perguruan juga dibantu oleh Ketua Bidang Kekeluargaan yang bertugas menangani hubungan tentang kekeluargaan dan kemasyarakatan baik intern perguruan maupun dengan yang dari luar perguruan. 

Dan dari para Ketua Bidang inilah program yang sudah dibuat oleh Ketua Perguruan dikembangkan di bidangnya masing-masing untuk diteruskan kepada Para Ketua Bagian ( Kepala Sekolah ) . 

Di Taman Cabang Cirebon ini memilki lima bagian yaitu Taman Muda ( SD ), Taman Dewasa ( SMP ) ; Taman Madya ( SMU ) : Taman Karya Madya Teknik ( STM ) dan ; Taman Karya Madya Ekonomi ( SMEA ). 

Masing masing bagian diketuai oleh seorang Ketua Bagian dan Ketua Bagian membentuk pengurus di bagian masing masing dan bertanggung jawab dalam pengelolaannya serta harus mempertanggung jawabkan apa yang dikelolanya terhadap Majelis Cabang , yang semuanya bertujuan sama yaitu mengelola persekolahan dan menumbuh kembangkan bagian itu masing masing, sesuai dengan perkembangan alam dan zaman. 

Adapun tujuan pengelolaan pendidikan di tamansiswa sudah dijelaskan sebelumnya yaitu mewujudkan pendidikan nasional Tamansiswa secara nasional demi pembangunan bangsa dan Negara kesatuan Republik Indonesia dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.

Kamis, 12 Maret 2015

PERAN TAMANSISWA

Peran Tamansiswa di kalangan masyarakat ditinjau dari sejarah kelahirannya, yang merupakan hasil dari suatu analisa keadaan bangsa Indonesia yang pada saat itu sebagai rakyat terjajah, maka berdirinya Tamansiswa merupakan bentuk reaksi positip bangsa Indonesia terhadap penjajah ( kolonialisme ). 

Kesengsaraan dan kebodohan yang melanda rakyat ingin diatasi dan bangsa Indonesia ingin  mengangkat derajat rakyatnya melalui pendidikan. 

Dengan demikian, secara langsung Tamansiswa telah meletakkan usaha kemerdekaan kehidupan bangsa itu sebagai salah satu tanggung jawabnya.  

Karena pendidikan yang ada pada waktu itu hanyalah pendidikan kolonial Hindia Belanda dengan tujuan untuk mewujudkan politik kolonialnya. Untuk itu perlu lah dicari suatu system pendidikan yang dapat melawan pendidikan kolonial tersebut.  

Dan bagi bangsa yang ingin merdeka dan “ mandireng pribadi “ diperlukan pendidikan yang berjiwa nasional dan mampu menumbuhkan semangat nasional bangsanya. 

Selain dari itu dapat dimanfaatkan dan dinikmati oleh seluruh rakyat serta Indonesia yang berlandaskan kebudayaan sendiri.

PERANAN MASYARAKAT

Peran serta masyarakat dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa bersumber pada landasan yang paling essensial yaitu hak setiap warga Negara untuk memilih pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai yang mereka junjung tinggi. 

Ketentuan ini tercantum dalam Undang Undang No 4/1950 jo No 12/1954 pasal 13 yang berbunyi sebagai berikut :

1.Atas dasar kebebasan setiap warga Negara menganut suatu agama, atau keyakinan hidup, maka diberikannya kesempatan seluas-luasnya untuk mendirikan dan menyelenggarakan sekolah-sekolah swasta

2.Peraturan-peratudan khusus tentang sekolah-sekolah swasta ditetapkan dalam undang-undang

Adapun mengenai fungsi dan peranan perguruan swasta, GBHN 1978 telah menetapkan yaitu

Perguruan swasta mempunyai peranan dan tanggung jawab dalam usaha melaksanakan pendidikan nasiona. Untuk itu perlu ditumbuh kembangkan sesuai dengan kemampuan yang ada berdasarkan pola pendidikan nasional yang mantap, dengan tetap mengindahkan cirri-ciri khas perguruan yang bersangkutan.

Untuk mewujudkan pendidikan nasional, maka antara sekolah-sekolah negeri ( pemerintah ) dengan perguruan swasta tidak ada yang berbeda, semuanya sama. Adapun bila terdapat perbedaan antara sekolah negeri dengan perguruan swasta pada hakekatnya hanyalah berbeda dalam hal penyelenggaraannya saja. Sati fihak diselenggerakan oleh pemerintah sedangkan di lain fihak diselenggarakan oleh masyarakat. Walaupun demikian kedudukannya tetap mempunyai kesempatan untuk menerima sebagian dari pembiayaan melalui Aanggaran Pengeluaran Belanja Negara.

PENDIDIKAN NASIONAL

PENDIDIKAN   NASIONAL 

Pemerintah yang dalam hal ini sebagai penyelenggara Negara harus bisa bersatu padu dengan rakyatnya dan dengan penyelenggara pendidikan untuk membuat langkah-langkah bagaimanakah caranya agar seluruh yakyat Indonesia bisa memperoleh pendidikan yang layak demi kesejahteraan hidup mereka. 

Karena hanya dengan warga yang berpendidikanlah Negara ini akan semakin kuat. Baik pendidikan di bidang ilmu pengetahuan juga di bidang agama, mental spiritual. Dan tugas ini merupakan tugas nasional seluruh komponen bangsa . Tidak mungkin tugas ini hanya dilakukan oleh satu fihak saja.

Dan Pemerintahpun telah melakukan langkah-langkah aturan main berupa undang-undang, dimana untuk kegiatan pendidikan telah diatur oleh Undang Undang dasar 1945 pasal 31 yang menyebutkan sebagai berikut

1.    Setiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran

2.    Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang

Atas dasar ini , maka Permerintah berkewajiban menyelenggarakan satu system pendidikan nasional. Dasar dan system pendidikan nasional itu telah tercantum pula dalam Garis-garis Besar Haluan Negara ( GBHN ) tahun 1978 yang berbunyi sebagai berikut


Pendidikan nasional berdasarkan pada Pancasila dan bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang maha esa, kecerdasan, ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama betanggung jawab atas pembangunan bangsanya.

TIGA SERANGKAI

TAMANSISWA , PEMERINTAH  DAN  MASYARAKAT  

Tamansiswa sebagai lembaga perguruan swasta yang sekaligus sebagai penyelenggara pendidikan dan pengajaran. Pemeintah selaku penyelenggara Negara dan Masyarakat selaku abdi Negara, masing-masing harus bisa melaksanakan tugasnya sesuai dengan bidangnya , bersatu padu demi melaksanakan amanah yang sudah diembankan melalui Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 yaitu

Indonesia sebagai Negara yang berdaulat, seluruh warga Negara baik pemerintah sebagai penyelenggara Negara  dan rakyatnya sebagai abdi Negara harus bersatu padu mempertahankan kemerdekaan Negara ini sekaligus menumbuh kembangkannya, agar Negara Indonesia itu diakui oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini.

Seluruh tumpah darah Indonesia dari Sabang sampai Merauke harus dilindungi baik rakyatnya dan juga kekayaan alam sebagai sumber daya manusia digunakan sepenuhnya untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia, tidak boleh disalah gunakan untuk mmperkaya diri pribadi dan golongannya masing-masing.

Dan dari pengalaman sejarah mengatakan bahwa terjadinya penjajahan itu adalah karena kebodohan daripada bangsa itu sendiri. Untuk hal itu maka semua rakyat Indonesia harus berpendidikan. Disinilah peran serta Tamansiswa untuk bekerja dan berusaha mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia sesuai dengan kemampuan yang ada di lingkungan Tamansiswa, juga beserta lembaga-lembaga pendidikan lainnya.


Karena Indonesia itu merupakan satu Negara, sedangkan di dunia itu ada Negara-negara lainnya, maka Indonesia juga harus bisa hidup sejajar dengan Negara-negara lain, harus bisa bersatu padu dengan mereka dengan berpedoman kepada persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk menuju tertib damainya hidup bersama yang berkeadilan sosial, dan semua itu merupakan tugas nasional.

APAKAH YANG DILAKUKAN SETELAH INDONESIA MERDEKA

MENGISI  KEMERDEKAAN  

Dengan berpegang pada asas Tamansiswa dan dasar Tamansisa, maka Tamansiswa sebagai lembaga swasta yang di zaman kolonial ( penjajahan ) selalu mendapatkan rintangan bahkan ancaman dari pihak pemerintah jajahan. 

Kemudian setelah Indonesia Merdeka , Tamansiswa juga menjadi pelopor memperjuangkan kedudukan perguruan swasta. Dan sebagai hasil dari perjuangannya, Pemerintah mengakui secara resmi tentang kedudukan perguruan swasta berdasarkan hukum, 

Hal itu dinyatakan dalam UU No 4/1950 jo No 12/1954 dan juga TAP MPR No IV/MPR/1978 atau GBHN 1978

Melacak kedudukan Tamansiswa khususnya dan perguruan swasta pada umumnya dalam peran sertanya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, lebih mempunyai landasan yang fundamental bila dikaitkan dengan amanah rakyat melalui Pembukaan Uang Undang dasar 1945 yang menyatakan sebagai berikut :

Terbentuknya Negara Republik Indonsesia yang merdeka, berdaulat dan bersatu Melindungi segenap rakyat dan seluruh tumpah darah Indonesia  Memajukan kesejahreaan umum  Mencerdaskan kehidupan bangsa Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdaimaian abadi dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


Rabu, 11 Maret 2015

SERUPA TAPI TIDAK SAMA

MENGAPA ASAS TAMANSISWA 1922  DIUBAH MENJADI  PANCA  DARMA
Menurut Ki Hajar Dewantara selaku pendiri Tamansiswa mengenai perumusan Asas Tamansiswa 1922 diubah menjadi dasar Panca Darma Tamansiwa menjelaskan bahwa sebenarnya dasar-dasar Tamansiswa 1947 yaitu Panca Darma itu sama sekali tidak menyalahi atau bertentangan dengan Asas Tamansiswa 1922. Hal ini perlu dikemukakan, agar kita semua mengerti bahwa maksud daripada piagan Perjanjian Pendirian tadi tidak sekali-kali dibatalkan.
Asas amansiswa 1922 yang diumumkan pada tanggal 3 Juli 1922 disahkan dalam Kenferensi Tamansiswa tanggal 20 – 22 Oktober 1923 dan dinyatakan dalam Kongras Tamansiswa tanggal  6 – 13 Agustus 1930 sebagai Piagam Perjanjian Pendirian, menegaskan bahwa Asas Tamansiswa tersebut harus tetap hidup sebagai pokok yang tidak boleh berubah, tidak boleh disangkal dan tidak boleh dikurangi oleh suatu peraturan atau adat dalam kalangan Tamansiswa selama nama Tamansiswa masih hidup terpakai. Dan piagam tersebut merupakan naskah penyerahan pengelolaan Tamansiswa dari pendirinya yaitu Ki hajar Dewantara kepada Majelis Luhur sebagai pempinan Persatuan Tamansiswa pada tanggal 7 Agustus 1930.
Maka dari  itu bila ingin tahu Asas dan dasar Tamansiswa maka dapat dipelajari difahami, dihayati dan untuk diamalkan di dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud prilaku perbuatan, maka bacalah dan renungkan Asas Tamansiswa 1922 dan Panca Darma tersebut, dan itulah yang namanya Tamansiswa. Jadi jangan hanya tahu bahwa Tamansiswa itu hanya merupakan lembaga pendidikan pengajaran dan kebudayaan saja
Lebih kuhsus lagi bagi semua para pelaksana tugas di lingkungan Tamansiswa wajib memahami dan menghayati asas dan dasar Tamansiswa itu untuk keberhasilan dalam usaha dan perjuangannya mengabdi pada tamansiswa. Alangkah malunya bila ada orang Tamansiswa ,saat ada yang bertanya tentang Tamansiswa, lalu tidak memahami benar apakah itu Tamansiswa.
Asas dan dasar Tamansiswa ini harus tetap dipegang teguh dan dijunjung tinggi oleh para pelakasana Tamansiswa atau kita sebgut sebagai Wong Tamansiswa, selama Tamansiswa masih berdiri tegak. Dan para pelaksana Tamansiswa inilah yang berkewajiban untuk menumbuh kembangkan Tamansiswa agar tetap lestari sepanjang zaman sesuai dengan kamajuan perkembangan alam dan zaman.
Ingat setiap perjuangan itu butuh pengorbanan. Tidaklah dikatakan berjuang bila tidak mau berkorban. Karena untuk mewujudkan Tamansiswa tetap tegak berdiri, dan lestari itu akan banyak tantangan, hambatan dan gangguan serta rintangan baik dari dalam lingkungan tamansiswa itu sendiri maupun yang datang dari luar lingkungan Tamansiswa

Kenyataannya dapat dibuktikan dalam perjalanan sejarah Tamansiswa dari zaman ke zaman ( zaman sebelum Indonesia meredeka, zaman saat persiapan kemerdekaan Indonesia, dan zaman setelah Indonesia merdeka , serta sekarang boleh dibilah zaman abad millennium atau zaman modern, Tamansiswa harus bisa mengikuti gerak juang bangsanya untuk menuju dan tercipta suatu masyarakat yang tertib damai salam dan bahagia .Istilah di pemerintah sekarang itu adalah menjadi masyarakat atau Negara Indonesia yang adil makmur, gemah ripah lohjinawi berdasarkan pancasila dan Undang Undang dasar tahun 1945.

ASAS TAMANSISWA 1922

Pada Kongres Tamansiswa yang ke 5 tahun 1947 
Asas Tamansiswa 1922 yang tadinya berjumlah tujuh butir 
diubah menjadi lima butir atau lima dasar yang disebut dengan 
Dasar tamansiswa 1947 atau Panca Darma Tamansiswa yaitu : 
1. Kodrat alam ; 
2. Kemerdekaan ; 
3. Kebudayaan ; 
4. Kebangsaan dan 
5. Kemanusiaan.

1.    Dasar Kodrat alam. Kodrat ini merupakan perwujudan kekuasaan Tuhan, mengandung arti bahwa pada hakekatnya Manusia sebagai makhluk Tuhan, adalah satu dengan alam semesta ini. Oleh karena itu manusia tidak dapat lepas dari kehendak hukum-hukum kodrat alam. Bahkan manusia akan bisa hidup berbahagia jika dia dapat menyatukan diri dengan kodrat alam yang di dalamnya mengandung segala hukum kemajuan.

2.    Dasar Kemerdekaan. Maksudnya adalah kemerdekaan sebagai karunia Tuhan kepada semua makhluk ( manusia ) yang memberikan kepadanya “ Hak Untuk Mengatur Diri sendiri “ ( zelfbescheikkingsrecht ) dengan selalu mengingat syarat-syarat tertib damainya hidup bersama dalam masyarakat. Oleh karena itu kemerdekaan diri harus diartikan  sebagai “Swa disiplin “ atas dasar nilai – nilai hidup yang tinggi, baik hidup sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Dan kemerdekaan itu harus menjadi dasar untuk mengembangkan pribadi yang kuat dan sadar dalam suasana seimbang dan selaras dengan masyarakat.

3.    Dasar Kebudayaan. Mengandung arti keharusan memelihara nilai-nilai dan bentuk-bentuk kebudayaan nasional. Dalam memelihara kebudayaan nasional itu, yang pertama dan terutama adalah membawa kebudayaan nasional ke  arah kemajuan yang sesuai dengan kecerdasan zaman dan kemajuan dunia, guna kepentingan hidup rakyat lahir batin dalam tidap zaman dan keadaan

4.    Dasar Kebangsaan, Mengandung arti adanya rasa satu bersama bangsa sendiri dalam suka dan duka dan dalam kehendak mencapai kebahagiaan hidup lahir dan batin seluruh bangsa. Dasar kebangsaan tidak boleh bertentangan dengan asas kemanusiaan yang nyata. Oleh karena itu tidak mengandung rasa permusuhan terhadap bangsa-bangsa lain.


5.    Dasar Kemanusiaan. Mengandung arti bahwa kemaunsiaan itu adalah darma ( bakti ) setiap manusia yang timbul dari keluhuran akan budinya. Keluhuran akan budi menimbulkan rasa dan cinta kasih terhadap sesama manusia dan terhadap sesama makhluk Tuhan seluruhnya ( manusia dan alam semesta ) yang bersifat keyakinan akan adanya hukum kemajuan yang meliputi seluruh alam semesta. Oleh karena itu rasa laku cinta kasih itu harus nampak sebagai kesimpulan untuk berjuang melawan segala sesuatu yang merintangi kemajuan yang selaras dengan kehendak alam. 

PERJUANGAN DAN PENGABDIAN TAMANSISWA

Perjuangan dan pengabdian Tamansiswa kepada rakyat Indonesia 
selama dalam kekuasaan  (  1922 – 1945  ) selalu sejalan dengan 
pergerakan rakyat dan merupakan mata rantai yang tidak terpisahkan 
dengan perjuangan kemerdekaan rakyat Indonesia.

Dalam pelaksaan perjuangan tersebut cara pengabdian Tamansiswa 
bertolak dari landasan asas-asasnya yang dinamakan  
ASAS  TAMANSISWA  1922 . 

Asas Tamansiswa 1922 ini disahkan pada tahun 1923 dan 
dijadikan sebagai alat perjuangan Tamansiswa untuk mencapai cita-citanya. 

Pada garis besarnya dapat diartikan sebagai berikut

.1. Hak mengatur diri sendiri ( zelfbeschikkingsrecht ) dengan memperhatikan ketertiban umum. Bertujuan membangun masyarakat tertib damai dengan menggunakan system among di dalam pendidikan.

2. Tujuan pendidikan adalah membangun anak didik menjadi manusia merdeka lahir dan batin ( batin , fikiran dan tenaga )

3. Melaksanakan pendidikan nasional sebagai usaha kebudayaan yang bersumber pada kebudayaan bangsa sendiri guna mencapai masyarakat yang berkebudayaan ( national , cultural – maatschappelijk ) . Mengembangkan kebudayaan selaras dengan kemajuan alam ( masyarakat dan zaman ).

4. Mengutamakan pemerataan pengajaran daripada meninggikannya, bila usaha meninggikan pengajaran itu akan menghambat pemerataannya. 
Kekuatan bangsa dan Negara terletak pada jumlah kekuatan masing – masing warganya.

5. Bekerja menurut kekuatan sendiri ( mandiri ) dan menolak setiap bantuan 
yang mengikat. Tidak terikat atau tergantung kepada bantuan orang lain .

6. Melaksanakan hidup berdikari ( zelfbedruipings – system )dengan hiduphemat dan sederhana.


7. Bekerja dengan tulus dan ikhlas mengabdi ( berdekatan ) dengan sang anak, tanpa pamrih ( keuntungan materi pribadi ) .

BADAN PERJUANGAN

Tamansiswa sebagai lembaga badan perjuangan rakyat 
mempunyai ciri yaitu bukan hanya 
satu system persekolahan biasa saja namun 
Ki Hajar Dewantara selaku bapak pendiri Tamansiswa 
pada saat pidato peresmian lahirnya Tamansiswa 
adalah sebagai berikut 

Keadaan kolonial ( penjajah ) itu tidak akan lenyap 
dari bumi Indonesia jika hanya dilawan dengan gerakan politik saja.

Oleh karena itu janganlah kita hanya mementingkan perlawanan 
terhadap penjajah yang dari luar saja, akan tetapi juga kita harus 
sebarkan  benih – benih hidup merdeka di kalangan seluruh rakyat kita sendiri 
dengan jalan pengajaran yang disertai pendidikan nasional.


Hal ini sungguh amat penting sekali karena 
pendidikan dan pengajaran adalah merupakan 
sarana penyebar luasan benih hidup merdeka 
dikalangan rakyat Indonesia

SEJARAH PERJUANGAN TAMAN SISWA TAMANSISWA

Tamansiswa pertama kali beridiri tanggal 3 Juli 1922 bernama 
National Onderwijs Instituut of Tamansiswa umumnya 
dikenal sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran.

Sedangkan pada hakekatnya Tamansiswa merupakan suatu 
Badan perjuangan rakyat Indonesia, yang 
bersama-sama gerakan nasional lainnya yaitu 
Politik Ekonomi Sosial dan Budaya berjuang untuk 
cita-cita kemerdekaan dan kemuliaan bangsa, untuk mewujudkan 
masyarakat merdeka, tertib – damai, adil – makmur 
melalui sarana pendidikan.


Hal tersebut dinyatakan dalam Peraturan Besar ( Anggarana dasar ) Tamansiswa
 bagian I bab I pasal 2 yang menyebutkan bahwa 

Tamansiswa adalah suatu badan perjuangan kebudayaan 
dan pembangunan masyarakat, yang menggunakan pendidikan 
dalam ari seluas-luasnya sebagai sarana

PERGURUAN TAMANSISWA CABANG CIREBON

Perguruan Tamansiswa Cabang Cirebon didirikan tanggal 3 Juli 1923 yaitu satu tahun setelah berdirinya Perguruan Nasional Tamansiswa ( National Instituut of Tamansiswa ) yang berpusat di Yogyakarta

Perguruan Nasional Tamansiswa ini diririkan oleh Raden Mas Soewardi Suryaningrat yang dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta.

Perguruan Tamansiswa Cabang Cirebon ini sampai saati sekarang terdiri lima bagian yaitu

1. Bagian Taman Muda atau SD Tamansiswa ;
2. bagian Taman Dewasa atau  SLTP Tamansiswa  ;
3. Bagian Taman Madya atau SMU Tamansiswa '
4. bagian Taman Karya Madya Teknik atau STM Tamansiswa ;
5. Bagian Taman Karya Madya Tenik atau SMEA tamansiswa.

Adapun struktur organisasinya sadalah sebagai berikut

Ketua Perguruan merangkap sebagai Ketua majelis Cabang .
Ketua perguruan ini didalam pelaksanaan organisasinya dibantu oleh empat orang Wakil yaitu

1. Panitera Peguruan yang menangani dan mendata segala kegiatan organisasi
2. Ketua Bidang Organisasi yang menangani Sumber Daya Manusia
3. Ketua Bidang Pendidikan yang menangani Bidang Pendidikan
4. Ketua Bidang Kekeluargaan yang menangani atau mengelola Keuangan Perguruan
5. Ketua Bidang Kekeluargaan yang menangani Bidang Kekeluargaan dan Kemasyarakatan

Sedangkan di dalam pengelolaan di lapangan mereka dibantu oleh para Ketua Bagian atau Kepala Sekolah yaitu

1. Ketua Bagian Taman Muda dibantu oleh para pamong dan stafnya
2. Ketua Bagian Taman Dewasa dibantu oleh para pamong dan stafnya
3. Ketua Bagian Taman Madya dibantu oleh para pamong dan stafnya
4. Ketua Bagian Taman Karya madya Teknik dibantu oleh para pamong dan stafnya
5. Ketua Bagian aman Karya Madya Ekonomi dibantu oleh para pamong dan stafnya

Didalam perputaran struktur organisasi ini setiap lima tahun sekali diadakan pemilihan pimpinan. Dan pelaksanaannya setelah Kongres Tamansiswa di Yogyakarta setiap tanggal 3 Juli.

Dari mulai susunan kepengurusan baik di Pusat maupun di Cabang-cabang selalu dibentuk kepengurusan baru dengan masa bakti selama lima tahun sekali

Dan di dalam pelaksanaan organisasi ini selalu mengikuti program-program pemerintah dan juga program dari Tamansiswa itu sendiri.