Senin, 20 April 2015

TAMANSISWA DAN BANGSA INDONESIA

BABAK BARU TAMANSISWA DALAM PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Alhamdulilah dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa ,kemerdekaan Indonesia telah terwujud dan diakui oleh dunia sejak tanggal 17 Agustus 1945.

Perjuangan tidak berhenti sampai disitu saja tapi harus berjalan terus tampa henti. Perjuangan akan berhenti bila roh sudah berpisah dengan jasad. Dalam perjuangan bangsa Indonesia dimulailah babak baru karena tantangan dan hambatan sudah pasti akan menghadang, termasuk juga Tamansiswa sebagai seutu lembaga pendidikan pan perjuangan kebudayaan saerta pembangunan masyarakat yang ada di negeri ini.

Ingat di masa penjajahan ,pendidikan nasional yang berjiwa kebangsaan merupakan salah satu senjata perjuangan rakyat Indonesia dalam menghadapi kolonialisme. Maka sekarang ini pendidikan nasional kita harus bisa diwujudkan lebih konkrit lagi yaitu pendidikan yang berlandaskan kebudayaan bangsa sendiri dan ditujukan bagi kepentingan bangsa sendiri. Untuk itu diperlukan pembinaan mental dan watak bangsa secara khusus agar menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia.

Perjuangan melalui pendidikan ini Tamansiswa ingin mewujudkan para siswanya mencapai kualitas bangsa, untuk memerangi kemiskinan dan kebodohan rakyat kita sebagai akibat dari penjajahan yang sudah ratusan tahun lamanya.

Kualitas bangsa itu bukan hanya terkait dengan kecerdasan dan kepandaian, tetapi juga dengan kehidupan yang aman tenteram, tertib damai salam dan bahagia.

Pembangunan menuju tercapainya kualitas manusia Indonesia erat kaitannya dengan usaha memodernisasi kehidupan bangsa dan masyarakat Indonesia.

Kehidupan di negeri ini tidak bisa bersifat statis, namun harus dynamis, harus bisa mengikuti perkambangan alam dan zaman tapi tidak meninggalkan karakter bangsa Indonesia sendiri.

Sekarang ini nampaknya kebudayaan Indonesia mulai banyak yang sirna, bahkan ada yang dengan sengaja untuk mematikannya, agar tidak bisa berkembang lagi di negerinya sendiri. Tapi justru masyarakat Indonesia dipaksa untuk mengikuti budaya asing yang sengaja didatangkan dari negeri luar Indonesia.

Hal ini sungguh sangat berbeda dengan bangsa lain mereka lebih mencintai budayanya sendiri, lebih menghargai produk bangsanya  sendiri. Lebih mengutamakan hasil karya bangsa sendiri. Sungguh berbeda dengan bangsa kita mereka lebih merasa bangga bila memakai pakian yang bermerk luar negeri, lebih percaya diri bila menggunakan tas merk bangsa lain, lebih percaya diri bila apa yang dipakai dan digunakannya semuanya ber merk luar negeri.


Semoga hal ini tidak akan berlarut-larut kejadian ini, mari kita hidupkan hasil karya dan budaya bangsa sendiri, dan bisa diperkenalkan di bangsa lain, agar bangsa Indonesia ini tidak dianggap sebagai manusia yang berbudaya  PAK TURUT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar