Senin, 04 Mei 2015

MEMBANGUN BUDAYA MELALUI SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Mari kita bangun kembali budaya kita dengan menaburkan benih-benih kemerdekaan dalam hati rakyat Indonesia dengan alat berupa system pendidikan yang bersifat nasional.
Kebudayaan bukan hanya untuk sebagian tertentu saja akan tetapi luas jangkauannya sampai meliputi kehidupan manusia.
Kemerdekaan tidak hanya dalam arti kemerdekaan bangsa sendiri secara yuridis formal, akan tetapi kemerdekaan yang memiliki kemampuan manusia untuk merdeka lahir batin, baik sebagai individu maupun sebagai bangsa .
Adapun kebudayaan yang dicita-citakan oleh Tamansiswa adalah kebudayaan yang dapat mewujudkan masyarakat tertib dan damai.
Dalam masyarakat tertib dan damai ini kepribadian bangsa yang unik dapat berkembang secara wajar dan para warga masyarakat dapat membina dirinya menjadi manusia yang merdeka lahir dan batin.
Salah satu cara untuk mewujudkan cita-cita itu adalah dengan memberikan system pendidikan nasional yang cara dan pelaksanaannya serta suasananya menebarkan benih kemerdekaan di hati rakyat.
Yang dimaksud dengan kemerdekaan lahir batin adalah kemampuan untuk mengatur kehidupan kita sedemikian rupa, sehingga dalam keadaan apapun kita dapat mentaati secara suka rela dan ikhlas, secara jujur dan konsisten.
Apa yang kita yakini benar dan adil, dapat memelihara kedaulatan pribadi dan rasa harga diri, kedamaian dan ketenteraman jiwa, kegembiraan dan kegairahan hidup kita, rasa solidaritas dan rasa turut bertanggung jawab atas nasib sesama masyarakat.
Untuk membina semua itu diperlukan suatu sikap mental tertentu serta pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang ilmu dan teknologi. Tanpa sikap mental tersebut, maka penguasaan ilmu dan teknologi mudah digunakan secara sewenang-wenang.
Dengan demikian maka benih kemerdekaan ialah nilai-nilai budaya yang melandasi sikap mental dan juga sarana untuk menguasai ilmu dan teknologi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar