Selasa, 19 Mei 2015

KEBANGKITAN NASIONAL DAN BUDI UTOMO



KEBANGKITAN NASIONAL DAN BUDI UTOMO

Memperingati tanggal 20 Mei pada setiap tahunnya, bukan hanya sekedar memperingati hari lahirnya Budi Utomo, akan tetapi juga terutama adalah memperingati makna yang terkandung di dalam lahirnya Budi Utomo tersebut.

Selain daripada itu yang paling penting adalah bagaimana agar makna dan semangat yang terkandung dalam lahirnya Budi Utomo tersebut dapat digalakkan.

Kebangkitan Nasional adalah kesadaran, tekad dan upaya untuk maju atas dasar falsafah dan  wawasan yang bersumber pada kepribadian Nusantara.

Cita-cita Budi Utomo meskipun secara formal hanya dirumuskan secara sederhana yaitu “ Perluasan Pengajaran Bangsa Jawa “, pada dasarnya  mempunyai makna yang jauh lebih luas dan dalam.

Hal ini mudah difahami, karena situasi politik yang mengharuskan para pendiri Budi Utomo berhati-hati, istilah-istilah yang ada dalam bahasa Melayu, sebagai bahasa yang digunakan oleh Budi Utomo pada waktu itu jumlahnya masin sangat terbatas.

Apabila istilah-istilah nasional belum bisa diserap sebagai istilah yang berlaku di dalam bahasa Melayu, Namun jelas, cita-cita Budi Utomo adalah cita-cita yang berlingkup nasional. Hal ini Nampak dari nama Kepanduan yang didirikan di dalam lingkungan Budi Utomo yang menggunakan istilah asing “ Nationale Padvinderij “

Oleh karena itu mengertian “Bangsa Jawa” yang terkandung dalam tujuan Budi Utomo, pada dasarnya adalah “ segenap bangsa Indonesia “.

Hal ini juga mudah dipahami karena sebutan “Indonesia” bagi wilayah Nusantara ini, baru diketemukan kembali dan digunakan sebagai nama organisasi pada tahun 1921 oleh Perhimpunan Indonesia ( Indonesische Vereeniging ) yang semua bernama Indische Veereniging.

Indonesia sebagai sebutan bagi wilayah Nusantara, yang telah menjadi jiwa Wawasan Sriwijaya pada abad ke 7 masehi , memang tidak diinginkan muncul oleh penjajah Belanda. Oleh karena itu sebutan “Hindia Belanda” atau “Nerderlansch Indie” bagi wilayah Nusantara itu selalu ditonjolkan untuk mencegah munculnya Nasionalisme Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar