Sabtu, 09 Mei 2015

INDONESIA TANAH AIRKU..... INDONESIA TUMPAH DARAHKU

Indonesia adalah negara yang subur makmur dan kaya raya tentang sumber daya alamnya. Saking suburnya yang mengungkapkan layaknya peribahasa bahwa tongkat kayu bila ditancapkan ke bumi Indonesia, maka akan berubah menjadi tanaman.

Selain kekayaan sember daya alamnya, Indonesia juga kaya akan beraneka ragam budayanya. Bila budaya yang ada di negeri ini tidak ada yang mau mengembangkannya , maka akan terjadi suatu masyarakat yang tidak berbudaya.

Indonesia juga kaya religi serta adat istiadatnya, bila masing masing tidak memiliki kesadaran bahwa mereka tinggal di negeri yang satu ini yaitu Indonesia, maka akan terjadi perang besar antara etnis.  Dan setiap terjadi peperangan pasti masing-masing ingin menang. Lalu yang hancur siapa. Tak lain dan tak bukan adalah negeri  Indonesia yang kita cintai ini .

Indonesia memiliki jmlah penduduk lebih kurang 250 juta. Sungguh suatu jumlah yang amat luar biasa. Bila setiap warga nagara Indonesia kurang berpotensi tentang ilmu pengetahuan teknologinya, kurang
Sumber Daya manusianya, maka akan terjadi bencana yang amat besar .


Indonesia yang setelah merdeka tanggal 17 Agustus 1945, yang telah diperjuangkan dengan tetesan daran dan air mata. Lalu generasi penerusnya tidak mengisi kemerdekaan ini demi kemajuan bangsa ini, agar bisa terangkat derajatnya, bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Yang diperebutkan hanya kekuasaan dan jabatan, moral anak bangsa ditelantarkan, kerusuhan, kekacauan, narkoba, korupsi, manipulasi, nampaknya semakin subur, apa jadinya negeri ini di masa-masa mendatang ..

Wahai penduduk anak negeri ini, sadarlah kalian dimana kalian tinggal, siapakah yang menghidupi kalian semua kalau bukan hasil tanaman yang ada di negeri ini. ? Mana rasa terimakasih kalian pada negeri ini ? Mana rasa syukur kalian terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas berbagai limpahan rahmat dan karunia-Nya ? 

Karena masih saja pertengkaran demi pertengkaran seringkali terjadi hanya sekedar kehormatan dan harga diri yang belum jelas kebenarannya. Sampai lupa bahwa rakyat anak negeri ini perlu perhatian yang serius, Lahan pertanian sudah semakin sempit, lapangan kerja demikian juga. Dan bila ada lapangan kerja, upahpun sungguh banyak yang masih dibawan Upah Minimum, hanya dibayar seperti buruh murahan .

Sampai kapankah kekacauan ini akan berakhir ? Siapa lagi yang menyelesaikan kalau bukan dari pribadi masing-masing untuk sadar diri apakah lebih mementingkan kepentingan pribadi atau 
golongan, ataukah masyarakat luas ?

Sebagian para remajanya sudah banyak yang rusak moralnya. Kejahatan yang terjadi justru bila ditangkap, banyak yang masih berusia muda. Disiplin pribadi sudah tidak ada. Etika pergaulan hidup bagaimana  sikap terhadap orang tua sendiri, terhadap orang yang lebih tua, terhadap mereka yang lebih muda darinya sudah dianggap kuno, sudah dianggap ketinggalam zaman.

Lalu masih adalah para calon pemimpin untuk masa depan negeri ini ?
Masih adakah rasa memiliki dan mencintai tanah air negeri ini ?


Mari kita mulai menata diri, dari sejak dini untuk memulihkan negeri ini agar yang tadinya gelap bisa menjadi terang benderang, yang tadinya kacau balau berubah menjadi negeri yang aman tenteram
adil makmur berdasarkan Pancasila dan Undang Undang dasar tahun 1945 ( sesuai dengan yang telah dicantumkan kalimatnya pada Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 ) . Para penjajah dari negeri asing saja harus dihapuskan, terfmasuk juga para penjajah dari anak negeri ini, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar