Rabu, 11 Maret 2015

ASAS TAMANSISWA 1922

Pada Kongres Tamansiswa yang ke 5 tahun 1947 
Asas Tamansiswa 1922 yang tadinya berjumlah tujuh butir 
diubah menjadi lima butir atau lima dasar yang disebut dengan 
Dasar tamansiswa 1947 atau Panca Darma Tamansiswa yaitu : 
1. Kodrat alam ; 
2. Kemerdekaan ; 
3. Kebudayaan ; 
4. Kebangsaan dan 
5. Kemanusiaan.

1.    Dasar Kodrat alam. Kodrat ini merupakan perwujudan kekuasaan Tuhan, mengandung arti bahwa pada hakekatnya Manusia sebagai makhluk Tuhan, adalah satu dengan alam semesta ini. Oleh karena itu manusia tidak dapat lepas dari kehendak hukum-hukum kodrat alam. Bahkan manusia akan bisa hidup berbahagia jika dia dapat menyatukan diri dengan kodrat alam yang di dalamnya mengandung segala hukum kemajuan.

2.    Dasar Kemerdekaan. Maksudnya adalah kemerdekaan sebagai karunia Tuhan kepada semua makhluk ( manusia ) yang memberikan kepadanya “ Hak Untuk Mengatur Diri sendiri “ ( zelfbescheikkingsrecht ) dengan selalu mengingat syarat-syarat tertib damainya hidup bersama dalam masyarakat. Oleh karena itu kemerdekaan diri harus diartikan  sebagai “Swa disiplin “ atas dasar nilai – nilai hidup yang tinggi, baik hidup sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Dan kemerdekaan itu harus menjadi dasar untuk mengembangkan pribadi yang kuat dan sadar dalam suasana seimbang dan selaras dengan masyarakat.

3.    Dasar Kebudayaan. Mengandung arti keharusan memelihara nilai-nilai dan bentuk-bentuk kebudayaan nasional. Dalam memelihara kebudayaan nasional itu, yang pertama dan terutama adalah membawa kebudayaan nasional ke  arah kemajuan yang sesuai dengan kecerdasan zaman dan kemajuan dunia, guna kepentingan hidup rakyat lahir batin dalam tidap zaman dan keadaan

4.    Dasar Kebangsaan, Mengandung arti adanya rasa satu bersama bangsa sendiri dalam suka dan duka dan dalam kehendak mencapai kebahagiaan hidup lahir dan batin seluruh bangsa. Dasar kebangsaan tidak boleh bertentangan dengan asas kemanusiaan yang nyata. Oleh karena itu tidak mengandung rasa permusuhan terhadap bangsa-bangsa lain.


5.    Dasar Kemanusiaan. Mengandung arti bahwa kemaunsiaan itu adalah darma ( bakti ) setiap manusia yang timbul dari keluhuran akan budinya. Keluhuran akan budi menimbulkan rasa dan cinta kasih terhadap sesama manusia dan terhadap sesama makhluk Tuhan seluruhnya ( manusia dan alam semesta ) yang bersifat keyakinan akan adanya hukum kemajuan yang meliputi seluruh alam semesta. Oleh karena itu rasa laku cinta kasih itu harus nampak sebagai kesimpulan untuk berjuang melawan segala sesuatu yang merintangi kemajuan yang selaras dengan kehendak alam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar