Rabu, 11 Maret 2015

SERUPA TAPI TIDAK SAMA

MENGAPA ASAS TAMANSISWA 1922  DIUBAH MENJADI  PANCA  DARMA
Menurut Ki Hajar Dewantara selaku pendiri Tamansiswa mengenai perumusan Asas Tamansiswa 1922 diubah menjadi dasar Panca Darma Tamansiwa menjelaskan bahwa sebenarnya dasar-dasar Tamansiswa 1947 yaitu Panca Darma itu sama sekali tidak menyalahi atau bertentangan dengan Asas Tamansiswa 1922. Hal ini perlu dikemukakan, agar kita semua mengerti bahwa maksud daripada piagan Perjanjian Pendirian tadi tidak sekali-kali dibatalkan.
Asas amansiswa 1922 yang diumumkan pada tanggal 3 Juli 1922 disahkan dalam Kenferensi Tamansiswa tanggal 20 – 22 Oktober 1923 dan dinyatakan dalam Kongras Tamansiswa tanggal  6 – 13 Agustus 1930 sebagai Piagam Perjanjian Pendirian, menegaskan bahwa Asas Tamansiswa tersebut harus tetap hidup sebagai pokok yang tidak boleh berubah, tidak boleh disangkal dan tidak boleh dikurangi oleh suatu peraturan atau adat dalam kalangan Tamansiswa selama nama Tamansiswa masih hidup terpakai. Dan piagam tersebut merupakan naskah penyerahan pengelolaan Tamansiswa dari pendirinya yaitu Ki hajar Dewantara kepada Majelis Luhur sebagai pempinan Persatuan Tamansiswa pada tanggal 7 Agustus 1930.
Maka dari  itu bila ingin tahu Asas dan dasar Tamansiswa maka dapat dipelajari difahami, dihayati dan untuk diamalkan di dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud prilaku perbuatan, maka bacalah dan renungkan Asas Tamansiswa 1922 dan Panca Darma tersebut, dan itulah yang namanya Tamansiswa. Jadi jangan hanya tahu bahwa Tamansiswa itu hanya merupakan lembaga pendidikan pengajaran dan kebudayaan saja
Lebih kuhsus lagi bagi semua para pelaksana tugas di lingkungan Tamansiswa wajib memahami dan menghayati asas dan dasar Tamansiswa itu untuk keberhasilan dalam usaha dan perjuangannya mengabdi pada tamansiswa. Alangkah malunya bila ada orang Tamansiswa ,saat ada yang bertanya tentang Tamansiswa, lalu tidak memahami benar apakah itu Tamansiswa.
Asas dan dasar Tamansiswa ini harus tetap dipegang teguh dan dijunjung tinggi oleh para pelakasana Tamansiswa atau kita sebgut sebagai Wong Tamansiswa, selama Tamansiswa masih berdiri tegak. Dan para pelaksana Tamansiswa inilah yang berkewajiban untuk menumbuh kembangkan Tamansiswa agar tetap lestari sepanjang zaman sesuai dengan kamajuan perkembangan alam dan zaman.
Ingat setiap perjuangan itu butuh pengorbanan. Tidaklah dikatakan berjuang bila tidak mau berkorban. Karena untuk mewujudkan Tamansiswa tetap tegak berdiri, dan lestari itu akan banyak tantangan, hambatan dan gangguan serta rintangan baik dari dalam lingkungan tamansiswa itu sendiri maupun yang datang dari luar lingkungan Tamansiswa

Kenyataannya dapat dibuktikan dalam perjalanan sejarah Tamansiswa dari zaman ke zaman ( zaman sebelum Indonesia meredeka, zaman saat persiapan kemerdekaan Indonesia, dan zaman setelah Indonesia merdeka , serta sekarang boleh dibilah zaman abad millennium atau zaman modern, Tamansiswa harus bisa mengikuti gerak juang bangsanya untuk menuju dan tercipta suatu masyarakat yang tertib damai salam dan bahagia .Istilah di pemerintah sekarang itu adalah menjadi masyarakat atau Negara Indonesia yang adil makmur, gemah ripah lohjinawi berdasarkan pancasila dan Undang Undang dasar tahun 1945.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar