Rabu, 22 Juli 2015

BERHATI-HATILAH BILA DI RUMAH ANDA ADA AC !!!!!!!!



Inilah Manfaat dan Bahaya Saat Menggunakan AC Berlebihan 

Pada saat musim kemarau yang terjadi di Indonesia, kebanyakan orang pasti mencari kedinginan dengan AC. Tetapi apakah Anda tahu ternyata ada bahaya dari semua itu, seperti keluhan asma, alergi memburuk, sakit kepala, hidung berair dan kelelahan mungkin saja disebabkan oleh penggunaan AC.

Seperti baru-baru ini diklaim oleh Dr. Stan Cox, ilmuwan senior dari The Land Institute di Salina, Kansas dan penulis Losing Our Cool: Uncomfortable Truth About Our Air-Conditioned World. "Kami terlebih dulu mengenal konsep pemanas, jauh sebelum memiliki pendingin ruangan," jelasnya yang sebagaimana dilansir time.com.

Pada dekade 60-an hanya 12 persen orang Amerika yang memiliki pendingin ruangan. Penghangat ruangan adalah kebutuhan absolut bagi masyarakat yang tinggal di iklim dingin. AC adalah pendatang baru dalam hal alat pengontrol suhu. Sejatinya, bila Anda tidak merawat AC di rumah, kantor atau mobil, pendingin itu dapat tercemar dan berbahaya.

Mendell meneliti dampak kesehatan AC bersama departemen energi Lawrence Berkeley National Laboratory. Ia menjelaskan, perburukan masalah asma dan alergi dapat berakar dari AC yang terkontaminasi. Sick building syndrome juga bagian dari masalah AC yang tak terawat.

"Kita mulai melihat gejala sick building syndrome pada 70-an dan 80-an. Orang-orang di gedung perkantoran mulai mengeluh bangunan membuat mereka sakit," katanya. Gejala itu berupa hidung mampet, masalah pernapasan, sakit kepala, kelelahan dan iritasi kulit. Risetnya sendiri membuktikan kaitan sistem AC di gedung dengan gejala-gejala di atas.

"Penjelasannya, terdapat mikroorganisme tumbuh di dalam sistem AC yang mungkin berdampak tak kentara pada orang-orang tertentu. Tetapi belum jelas berapa banyak orang sensitif terhadap sistem itu atau berapa besar masalahnya," jelasnya.

Tak seperti sistem pemanas, proses pendinginan udara menciptakan banyak kelembaban dan kondensasi yang harus disalurkan. Bila sistem AC tidak dirawat atau rusak, sistem itu menjadi tempat pembiakan bakteri dan jamur. Untuk melindungi diri sendiri, perlindungan terbaik adalah menservis AC secara rutin.

Tetapi AC ternyata juga bermanfaat untuk kesehatan. Itu dikarenakan polusi udara di luar adalah masalah utama perkotaan, khususnya yang berlalu lintas padat. AC memfilter partikel dari polusi udara di luar," katanya.

"Paparan terhadap partikel polusi udara dapat meningkatkan risiko perawatan di rumah sakit dan kematian prematur karena masalah jantung," kata Dr. Michelle Bell, profesor kesehatan lingkungan dari Yale University.

Penelitian Bell menemukan penggunaan AC yang terawat menurunkan risiko seseorang terkena komplikasi penyakit jantung. Penggunaan AC sentral menyebabkan polusi udara dari luar lebih sedikit yang masuk ke dalam ruangan dibandingkan jendela terbuka. Disaat serangan panas seperti saat ini yang menyebabkan kematian banyak orang, AC juga menyelamatkan nyawa.

Namun tak dapat diragukan lagi, AC berdampak tak baik bagi lingkungan. Terutama menyebabkan pemanasan rumah kaca, pemanas ruangan lebih dahulu menjadi penyumbang gas rumah kaca. Meski demikian, belakangan ini semakin banyak orang yang memiliki AC di seluruh dunia. Ia menyarankan mengeset termostat sedikit lebih tinggi di musim panas dan sedikit lebih rendah di musim dingin agar dampaknya tak besar terhadap lingkungan dan kesehatan kita.

Sedikit ketidaknyamanan suhu ternyata baik untuk kesehatan kita. Kita cenderung makan lebih banyak dan mengalami kenaikan berat badan ketika suhu nyaman. Ketika kita sedikit kedinginan atau sedikit panas, metabolisme berjalan lebih cepat.

Sebuah penelitian mendukung pendapatnya. Ketika terpapar udara dingin yang membuat kita menggigil, hal itu meningkatkan tubuh menyimpan lemak cokelat pembakar energi yang sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar