Rabu, 01 November 2017

PENDIDIKAN ANAK KE 2

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Bismillaahirrahmaanirrahiim .



Hasil gambar untuk tamansiswa yogyakarta


Wahai saudaraku tidak bosan2nya kami menghimbau kepada anda semua khususnya  untuk kami sendiri agar senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt .

Ingat takwa itu merupakan benteng  untuk mejauhi perbuatan yang dilarang dan dimurkai oleh Allah swt.

Selain dari itu kitapun hendaknya banyak mengucap rasa syukur kepada Allah atas segala nikmatNya terutama nikmat taufik , hidayah, maunah serta inayahNya , khususnya adalah nikmat Iman dan Islam

Wahai saudaraku marilah kita senantiasa bersolawat atas junjungan kita nabiyullah Muhammad saw sebagai penghormatan kita kepada beliau .Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Allah swt dan juga para malaikatNya .

Wahai saudaraku marilah kita lanjutkan tentang masalah pendidikan anak dari PENDIDIKAN  ANAK  KE  1

Wahai saudaraku masalah pendidikan pada anak-anak itu faktor yang utama dan paling  utama.  

Setelah didasari dengan pendidikan akhlak dan budi pekerti, jangan lupa sisipkan masalah agama .

Karena agama itu hanya diperuntukkan untuk orang yang berakal sehat . 

Lahirnya akhlak baik itu karena  agamanya baik , Tidak beda orang bisa dikatakan beriman bila sudah mewujudkan takwanya .

Bila agamanya semakin baik maka semakin baik pula akhlaknya .  Semakin  tinggi ilmu pengetahuannya , maka akan semakin luas pula wawasannya .

Semakin  baik akhlaknya maka akan semakin banyak orang yang mempercayainya .  Janganlah disaat anak masih kecil sering ditakut – takuti.

Saat itu anak bisa nurut , bukan karena baik akhlaknya, akan tetapi karena takut pada orang tuanya . 

Hendaknya berikan mereka kebebasan berfikir dan berbuat, tapi sambil diawasi da diarahkan.
Jangankan anak kecil , sampai anak yang remajapun perlu pengawasan.

Justru semakin menginjak masa remaja pengawasan terhadap mereka  harus semakin ketat, , awasi dari jauh saja,

Biarkan dia melangkah, tapi beritahukan baik buruknya , untung ruginya, selanjutnya pilihan terserah kepadanya.

Bila dia salah pilih maka pastiakan ada akibat. Bila terjadi, baru tanyakan kenapa terjadi seperti itu . Jadi siapa yang salah, apakah orang tua atau anak.

Maka anak akan menjawab “ Memang yang salah saya “  “ Ya sudah kalau kamu merasa salah , berarti tahu yang benarnya , kan . Tinggal dirubah saja , karena baik buruknya adalah kamu yang menanggung resikonya “

Wahai saudaraku anak – anak itu laksana lilih halus yang dapat menerima coretan , atau kamera yang dapat menangkap seluruh gambar di depannya .

Pengalaman anak di keluarga , di sekolah dan di masyarakat akan tetap melekat dalam jiwanya  . Hl itu akan menjadi watak dan kepribadiannya yang  tak mudah terhapuskan .

Terutama sekali bila anak sudah mulai menginjak masa pubertas , maka tugas orang tua harus semakin berhati – hati khususnya bagi anak wanita.

Bila  sesuatu tindakan sudah terlanjur salah maka akan membekas dan mempengaruhi kejiwaannya . Ada yang mudah tersinggung , ada yang semaunya sendiri dll.

Berlanjut ke PENDIDIKAN  ANAK KE  3……………......

Semoga uraian singkat ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat membuka mata hati kita yang selama ini telah tertutup. Aaaaamiin.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

Wallaahu a’lam bish shawab

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar