Kamis, 23 November 2017

PENDAPAT SYEKH MUHAMMAD ABDUL AZIZ AL MAHDAWI

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Salam dan bahagia
Bismillaahirrahmmaanirrahiim.




Wahai saudaraku marilah kita simak dan cermati dengan teliti

Nasihat daripada Syaikh Abu Muhammad Abdul Aziz Al Mahdawi  yaitu  :

"Siapa pun yang tidak menyerahkan pilihannya

dengan suka rela kepada Allah Taala, maka

orang tersebut terkena istidraj [sanjungan yang terhinakan].

Orang tersebut termasuk golongan mereka yang disebut oleh Allah.

"Penuhilah kebutuhannya, karena Aku benci mendengarkan keluhannya."

Tetapi jika seseorang memasrahkan pada pilihan Allah,

bukan pilihan dirinya, maka otomatis doanya telah terkabulkan

walaupun belum terwujud bentuknya.

Sebab amal itu sangat tergantung pada saat akhirnya."


Ibnu Athaillah menegaskan lagi "Allah yang menjamin ijabah doa itu

menurut pilihanNya kepadamu, bukan menurut pilihan seleramu,

kelak pada waktu yang dikehendakiNya,

bukan menurut waktu yang engkau kehendaki."

"Jadi pasi dikabulan dong doa kita?"

Wahai saudaraku hanya  kita saja yang nggak sabaran.

Maunya Allah kita bikin sesuai dengan selera kita.

Nanti malah terbalik balik hidup kita ini....


Dalam hadists Rosulullah bersabda :

"Tak seorang pun pendoa, melainkan ia berada diantara

salah satu dari tiga kelompok ini :

Kadang ia dipercepat sesuai dengan permintaannya,

atau ditunda [pengabulannya] demi pahalanya, atau

ia dihindarkan dari keburukan yang menimpanya"

[HR. Imam Ahmad dan al Hakim].


Dalam hadist lain disebutkan :

"Doa diantara kalian bakal diijabahi, sepanjang kalian tidak tergesa-gesa,

[sampai akhirnya] seseorang mengatakan : "Aku telah berdoa,

tapi tidak diijabah-i untukku" [HR. Bukhari-Muslim].


"Tapi apa rahasia penundaan ijabah itu  ? "

Karena kasih sayang dan pertolongan Allah pada hambaNya.

Sebab Allah Maha Murah, Mahaasih dan Maha mengetahui.

Dzat yang Mahamurah apabila dimohon oleh orang yang memuliakanNya,

ia akan diberi sesuatu yang lebih utama menurut kemahatahuanNya.

Sementara seorang hamba itu pada dasarnya bodoh

terhadap mana yang baik dan yang lebih bermashlahat.

Terkadang seorang hamba itu mencintai sesuatu, padahal sesuatu itu buruk baginya,

dan terkadang ia membenci susuatu padahal yang dibenci itu lebih baik baginya.

Inilah yang seharusnya dipahami pendoa.

Doa itu sendiri adalah ubudiah. Rahasia doa adalah menunjukkan

betapa seorang hamba itu serba kekurangan.

Semoga uraian singkat ini bermanfaat bagi semua orang.  Insya Allah Aaaamiin

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Salam

1 komentar:

  1. Dengan berdo'a maka sedang bikan perjanjian dengan Allah swt. Maka antara do'a dan sikap prilakunya harus disesuaikan dengan do'a yang dipanjatkan. Bila tidak maka do'a anda akan sia - sia.

    BalasHapus