Jumat, 17 November 2017

HILANGKAN SIFAT PUTUS ASA

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Salam dan bahagia
Bismillaahirrahmmaanirrahiim.




Wahai saudaraku seringkali dalam hidup ini

banyak menerima yang tidak sesuai dengan selera hati .

Karena ingin mendapatkan apa yang dinginkannya maka

memaksakan diri dengan cara berdo’a kepada Allah .

Apa yang didapat ?  Bukannya dikabulkan ,

bahkan yang terjadi semain mempersulit keadaan .

Disinilah manusia diuji oleh Allah tentang kesabarannya .

Bila dia mampu bersabar maka lulus dan mendapatkan pahala.

Sebalimnya bila tidak sabar bahkan sampai berburuk sangka ke Allah,

maka akan mencelakai dirinya .

Untuk itu kita tidak boleh berputus asa dalam berdoa.

Mengapa demikian? Karena nafsu manusia

seringkali muncul ketika Allah menunda ijabah

atau pengabulan doa-doa kita.

Dalam kondisi demikian manusia seringkali berputus asa,

dan merasa bahwa doanya tidak dikabulkan.

Sikap putus asa itu disebabkan karena manusia merasa bahwa

apa yang dijalankan melalui doanya itu,

akan benar-benar memunculkan pengabulan dari Allah.

Tanpa disadari bahwa ijabah itu adalah hak Allah bukan hak hamba.

Dalam situasi keputusasaan itulah hamba Allah

cenderung mengabaikan munajatnya

sehingga ia kehilangan hudbur [hadir] bersama Allah" 

Semoga uraian singkat ini bermanfaat bagi semua orang.  Insya Allah Aaaamiin

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar