Mari kita bangun kembali budaya kita
dengan menaburkan benih-benih kemerdekaan dalam hati rakyat Indonesia dengan
alat berupa system pendidikan yang bersifat nasional.
Kebudayaan bukan
hanya untuk sebagian tertentu saja akan tetapi luas jangkauannya sampai
meliputi kehidupan manusia.
Kemerdekaan tidak
hanya dalam arti kemerdekaan bangsa sendiri secara yuridis formal, akan tetapi
kemerdekaan yang memiliki kemampuan manusia untuk merdeka lahir batin, baik
sebagai individu maupun sebagai bangsa .
Adapun kebudayaan
yang dicita-citakan oleh Tamansiswa adalah kebudayaan yang dapat mewujudkan
masyarakat tertib dan damai.
Dalam masyarakat
tertib dan damai ini kepribadian bangsa yang unik dapat berkembang secara wajar
dan para warga masyarakat dapat membina dirinya menjadi manusia yang merdeka
lahir dan batin.
Salah satu cara
untuk mewujudkan cita-cita itu adalah dengan memberikan system pendidikan
nasional yang cara dan pelaksanaannya serta suasananya menebarkan benih
kemerdekaan di hati rakyat.
Yang dimaksud dengan
kemerdekaan lahir batin adalah kemampuan untuk mengatur kehidupan kita
sedemikian rupa, sehingga dalam keadaan apapun kita dapat mentaati secara suka
rela dan ikhlas, secara jujur dan konsisten.
Apa yang kita yakini
benar dan adil, dapat memelihara kedaulatan pribadi dan rasa harga diri,
kedamaian dan ketenteraman jiwa, kegembiraan dan kegairahan hidup kita, rasa
solidaritas dan rasa turut bertanggung jawab atas nasib sesama masyarakat.
Untuk membina semua
itu diperlukan suatu sikap mental tertentu serta pengetahuan dan ketrampilan
dalam bidang ilmu dan teknologi. Tanpa sikap mental tersebut, maka penguasaan
ilmu dan teknologi mudah digunakan secara sewenang-wenang.
Dengan demikian maka
benih kemerdekaan ialah nilai-nilai budaya yang melandasi sikap mental dan juga
sarana untuk menguasai ilmu dan teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar