Pada Kongres
Tamansiswa yang ke 5 tahun 1947
Asas
Tamansiswa 1922 yang tadinya berjumlah tujuh butir
diubah menjadi lima
butir atau lima dasar yang disebut dengan
Dasar tamansiswa 1947 atau Panca Darma Tamansiswa yaitu :
1.
Kodrat alam ;
2. Kemerdekaan ;
3. Kebudayaan ;
4. Kebangsaan dan
5. Kemanusiaan.
1.
Dasar
Kodrat alam. Kodrat ini merupakan perwujudan kekuasaan Tuhan, mengandung arti
bahwa pada hakekatnya Manusia sebagai makhluk Tuhan, adalah satu dengan alam
semesta ini. Oleh karena itu manusia tidak dapat lepas dari kehendak hukum-hukum
kodrat alam. Bahkan manusia akan bisa hidup berbahagia jika dia dapat
menyatukan diri dengan kodrat alam yang di dalamnya mengandung segala hukum kemajuan.
2.
Dasar
Kemerdekaan. Maksudnya adalah kemerdekaan sebagai karunia Tuhan kepada semua
makhluk ( manusia ) yang memberikan kepadanya “ Hak Untuk Mengatur Diri sendiri
“ ( zelfbescheikkingsrecht ) dengan selalu mengingat syarat-syarat tertib
damainya hidup bersama dalam masyarakat. Oleh karena itu kemerdekaan diri harus
diartikan sebagai “Swa disiplin “ atas
dasar nilai – nilai hidup yang tinggi, baik hidup sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat. Dan kemerdekaan itu harus menjadi dasar untuk
mengembangkan pribadi yang kuat dan sadar dalam suasana seimbang dan selaras
dengan masyarakat.
3.
Dasar
Kebudayaan. Mengandung arti keharusan memelihara nilai-nilai dan bentuk-bentuk
kebudayaan nasional. Dalam memelihara kebudayaan nasional itu, yang pertama dan
terutama adalah membawa kebudayaan nasional ke arah kemajuan yang sesuai dengan kecerdasan
zaman dan kemajuan dunia, guna kepentingan hidup rakyat lahir batin dalam tidap
zaman dan keadaan
4.
Dasar
Kebangsaan, Mengandung arti adanya rasa satu bersama bangsa sendiri dalam suka
dan duka dan dalam kehendak mencapai kebahagiaan hidup lahir dan batin seluruh
bangsa. Dasar kebangsaan tidak boleh bertentangan dengan asas kemanusiaan yang
nyata. Oleh karena itu tidak mengandung rasa permusuhan terhadap bangsa-bangsa
lain.
5.
Dasar
Kemanusiaan. Mengandung arti bahwa kemaunsiaan itu adalah darma ( bakti )
setiap manusia yang timbul dari keluhuran akan budinya. Keluhuran akan budi
menimbulkan rasa dan cinta kasih terhadap sesama manusia dan terhadap sesama makhluk
Tuhan seluruhnya ( manusia dan alam semesta ) yang bersifat keyakinan akan
adanya hukum kemajuan yang meliputi seluruh alam semesta. Oleh karena itu rasa
laku cinta kasih itu harus nampak sebagai kesimpulan untuk berjuang melawan
segala sesuatu yang merintangi kemajuan yang selaras dengan kehendak alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar