Ki Hajar Dewantara sebagai
pendiri Perguruan nasional Tamansiswa yang setelah beliau wafat oleh bangsa
Indonesia dinyatakan sebagai BAPAK PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA . jadi beliau
bukan lagi monopoli Keluarga Besar tamansiswa, melainkan sudah menjadi milik
bangsa Indonesia.
Sebagai pendiri dan pencipta
Perguruan Nasional Tamansiswa sebagai wadah kegiatan pelaksanaan konsep
pendidikan nasionalnya, Ki Hajar Dewantara sekaligus juga menciptakan system atau
metode among di lingkungan pendidikannya.
Sistem Among ini dalam
pelaksanaan praktisnya disebut “Tutwuri handayani” . Sitem Among ini pada
awalnya hanya berlaku di lingkungan Tamansiswa sendiri. Akan tetapi setelah
keluar Surat keputusan menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 0398 / M / 1977
Tertanggal 6 September 1977,
Tutwuri Handayani tersebut digunakan dalam lambing Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Jadi lambang tersebut bukan monopoli milik Tamansiswa lagi akan
tetapi Tamansiswa telah mempersembahkan system pendidikannya bagi bangsa
Indonesia.
Dalam uraian tentang lambang
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan itu dikemukakan sebagai berikut , “
Semboyan Tutwuri handayani digunakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam melaksanakan
system pendidikannya “
Dengan demikian jelaslah
bahwa penempatan semboyan tersebut pada lambing Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan pasti mengandung maksud agar jiwa among yang terkandung dalam
semboyan tersebut akan bisa menjadi acuan para guru dan petugas pendidikan di
Indonesia dalam melaksanakan tugasnya. Apakah hal ini sudah menjadi kenyataan,
rupanya belum pernah diadakan penelitian terhadapnya.
Dengan penjelasan di atas
maka Tutwuri Handayani menurut pendapat secara
umum memang bersumber dari tamansiswa, namun sekarang bukan milik Tamansiswa
lagi akan tetapi sudah dipersembahkan menjadi milik seluruh bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar