Yang namanya masyarakat itu
adalah lebih dari satu orang, apalagi di Indonesia ini berbagai macam ragam
adat budayanya maka kiranya perlu untuk menyatukan persepsi yang sama tentang
Tutwuri Handayani.
Secara umum masyarakat awam
hanya mengenal atau mengetahui bahwa Tutwuri Handayani hanya sebagai semboyan
yang digunakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Semua anggota KORPRI
( Korp Pegawai Republik Indonesia ) yang memiliki Nomor Induk Pegawai ( NIP )
130, semuanya mengenakan lencana Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Bagi mereka yang pernah
mengalami Pendidikan dan Latihan ( DIKLAT ), Tutwuri Handayani dikenal sebagai
bagian dari Trilogi Kepemimpinan Nasional kita yaitu
ING NGARSO SUNG TULODO
ING MADYO MANGUN KARSO
TUTWURI HANDAYANI
Masyarakat Indonesia yang
bercirikan asas kekeluargaan menggunakan Trilogi Kepemimpinan ersebut sebagai
bentuk Kepemimpinan Nasional nya, sebagai pencerminan dasar Negara yaitu
Pancasila.
Di lingkungan Tamansiswa
sendiri yang pantas disebut sebagai sumber “Tutwuri Handayani “ itu ditempatkan
sebagai system pendidikan. Pada Konstitusi Tamansiswa pasal 12 disebutkan bahwa
“Pendidikan Tamansiswa dilaksanakan dengan metode among” yang bersendikan dua
dasar, yaitu Kodrat Alam dan Kemerdekaan .
Metoda ini dikenal dengan metoda
Tutwuri handayani. Dimana setiap Pamong ( guru pendidik ) harus menggunakan
ketiga system tersebut yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo ; Ing Madyo mangun Karso ;
Tutwuri handayani .
Dari uraian tersebut kita
dapat mengambil dua pengertian tentang Tutwuri handayani
Pertama berkaitan dengan
dunia pendidikan dan kedua berkaitan dengan suatu pranata sosial. Dalam
lingkungan profesi guru maka diberlakukan adalah yang pertama. Dan hal itu
merupakan dasar , mengapa Tutwuri Handayani menjadi semboyan dalam logo
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar