Senin, 22 Agustus 2016

4 HAL YANG MEMBUAT ILMU MENJADI BERKAH

Arti lain dari kata berkah adalah ziyadah. Pertambahan Nilai. Sehingga, harta yang penuh berkah itu. Senantiasa membuat pemilik harta dalam kecukupan. Bahkan terkadang semakin bertambah-bertambah dan bertambah.

Disinilah pentingnya, menjaga niat dan strategi dalam mendapatkan harta tertentu. Supaya benar-benar menjadi BERKAH.

Lantas bagaimana keBERKAHan Ilmu?

Sama. Tidak ada bedanya. Analogi keberkahan ilmu itu seperti; Pohon yang tumbuh nan rindang. Pohon yang berbuah berlimpah ruah.

Buah yang tumbuh bisa menjadi biji untuk pembibitan pohon baru. Buahnya matang, manis dan dapat dinikmati oleh makhluk bumi.
Buah yang bila dimakan bisa menyehatkan karena vitamin yang terkandung di dalamnya.

Sementara Ilmu Yang TIDAK Berkah itu.
Pohonnya tumbuh besar. Berbuah juga. Tapi buahnya busuk di dalam. Tiada manfaat dari buahnya.
Imam Al-Ghazali mengatakan, kondisi orang berilmu namun tiada memberi manfaat baginya (penambahan nilai dari tatanan berpikir, bersikap dan berperilaku) adalah orang-orang yang tidak mendapatkan manisnya ilmu.

Apa yang membuat ilmu menjadi Tidak Berkah?

1. NIAT
Poin yang pertama ini tentu sudah kita ketahui bersama. Segala sesuatu berawal dari niat. Baik dari sebelum, saat dan sesudah.
Namun belakang ini, khusus dalam kontek belajar ilmu. Hal yang menyebabkan hilangkan keberkahan ilmu, lantaran niat awal dan kesungguhan belajar tertuju pada Gurunya, bukan kepada ilmu tersendiri.
Maksudnya?
Tanpa sadar. Terkadang saya mencari guru, bukan ilmu itu sendiri. Hal ini ditandai, hanya mau belajar kepada Guru yang saya senang cara mengajarnya. Cara guru memberi penjelasan.
Padahal, Ilmu itu sendiri adalah Nurnya Allah. Tatkala niat mencari kesenangan karena penyampainya. Maka meredamlah cahaya itu.

2. ADAB TERHADAP GURU

Mentafora yang sering digambar adab kepada guru adalah, "Adab seorang murid kepada gurunya bagaikan seorang mayit". Diam, menyimak dengan seksama. Tidak membantah.
Yakin dengan apa yang diajarkan. Lakukan apa yang disuruh. Tanpa adapun sedikit keraguan.
Sehingga hal ini bisa mempercepat proses keIKHLASan seorang guru kepada muridnya.
Seorang guru mengingatkan, "Mad, keikhlasan guru menjadi penentu turunnya ilmu kepadamu".https://web.facebook.com/photo.php?
3. ADAB TERHADAP KITAB

Sudah pasti. Tatkala belajar ada kitab yang dipelajari. Ilmu akan menjadi lebih berkah. Tatkala memperlakukan kitab layaknya makhluk yang hidup. Bukan benda mati.

Jika kitab ajaran (Manual Book) hanya dianggap sebagai hanya kertas yang bertinta hitam, kumpulan 28 huruf yang membentuk susunan kata. Kata menjadi kalimat yang memiliki makna. Maka sekedar itu pula nilai yang terpaut bagi pembelajar.

Oleh sebab itu. UANG (finansial) menjadi syarat yang WAJIB dimiliki oleh seorang pembelajar dalam menggapai keberkahan ilmu. Sebab uang ini bisa menjadi wasilah memiliki kitab ajaran.

4. ADAB TERHADAP AJARAN (keilmuan itu sendiri).
Setelah ilmu didapatkan. Hal yang wajib dilakukan adalah;
- Mencatat
- Mengamalkan
- Membagikan (mengajarkan kembali) kepada orang lain.

Hati-hati, jangan karena ilmu yang didapat secara GRATIS, membuat kita lupa mengapresiasi dan menghargai ilmu tersebut.

Meskipun proses mendapatkan GRATIS. Hak ilmu adalah kewajiban bagi kita mencatat, mengamalkan dan menyampaikan kepada yang lain.

Inilah, pengalaman dan pemahaman yang saya peroleh dari guru-guru saya. Agar ilmu yang kita pelajari menjadi BERKAH.

Semoga saya dan Anda senantiasa dalam keberkahan ilmu yang Allah berikan kepada kita, lewat perantaraan para Guru.
wallahu'alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar