Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Bismillaahirrahmaanirrahiim
.
Wahai saudaraku tidak
bosan2nya kami menghimbau kepada anda semua khususnya untuk kami sendiri agar senantiasa
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt .
Ingat takwa itu merupakan
benteng untuk mejauhi perbuatan yang
dilarang dan dimurkai oleh Allah swt.
Selain dari itu kitapun
hendaknya banyak mengucap rasa syukur kepada Allah atas segala nikmatNya
terutama nikmat taufik , hidayah, maunah serta inayahNya , khususnya adalah
nikmat Iman dan Islam
Wahai saudaraku marilah
kita senantiasa bersolawat atas junjungan kita nabiyullah Muhammad saw sebagai
penghormatan kita kepada beliau .Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Allah
swt dan juga para malaikatNya .
Wahai saudaraku
marilah kita lanjutkan tentang masalah pendidikan anak dari PENDIDIKAN ANAK KE 1
Wahai saudaraku masalah
pendidikan pada anak-anak itu faktor yang utama dan paling utama.
Setelah didasari dengan pendidikan akhlak dan budi pekerti, jangan lupa
sisipkan masalah agama .
Karena agama itu
hanya diperuntukkan untuk orang yang berakal sehat .
Lahirnya akhlak baik itu
karena agamanya baik , Tidak beda orang
bisa dikatakan beriman bila sudah mewujudkan takwanya .
Bila agamanya
semakin baik maka semakin baik pula akhlaknya .
Semakin tinggi ilmu
pengetahuannya , maka akan semakin luas pula wawasannya .
Semakin baik akhlaknya maka akan semakin banyak orang
yang mempercayainya . Janganlah disaat
anak masih kecil sering ditakut – takuti.
Saat itu anak
bisa nurut , bukan karena baik akhlaknya, akan tetapi karena takut pada orang
tuanya .
Hendaknya berikan mereka kebebasan berfikir dan berbuat, tapi sambil
diawasi da diarahkan.
Jangankan anak
kecil , sampai anak yang remajapun perlu pengawasan.
Justru semakin
menginjak masa remaja pengawasan terhadap mereka harus semakin ketat, , awasi dari jauh saja,
Biarkan dia
melangkah, tapi beritahukan baik buruknya , untung ruginya, selanjutnya pilihan
terserah kepadanya.
Bila dia salah
pilih maka pastiakan ada akibat. Bila terjadi, baru tanyakan kenapa terjadi
seperti itu . Jadi siapa yang salah, apakah orang tua atau anak.
Maka anak akan
menjawab “ Memang yang salah saya “ “ Ya
sudah kalau kamu merasa salah , berarti tahu yang benarnya , kan . Tinggal
dirubah saja , karena baik buruknya adalah kamu yang menanggung resikonya “
Wahai saudaraku
anak – anak itu laksana lilih halus yang dapat menerima coretan , atau kamera
yang dapat menangkap seluruh gambar di depannya .
Pengalaman anak
di keluarga , di sekolah dan di masyarakat akan tetap melekat dalam
jiwanya . Hl itu akan menjadi watak dan
kepribadiannya yang tak mudah
terhapuskan .
Terutama sekali
bila anak sudah mulai menginjak masa pubertas , maka tugas orang tua harus
semakin berhati – hati khususnya bagi anak wanita.
Bila sesuatu tindakan sudah terlanjur salah maka
akan membekas dan mempengaruhi kejiwaannya . Ada yang mudah tersinggung , ada
yang semaunya sendiri dll.
Berlanjut ke
PENDIDIKAN ANAK KE 3……………......
Semoga uraian
singkat ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat membuka mata hati kita yang
selama ini telah tertutup. Aaaaamiin.
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
Wallaahu a’lam bish shawab
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar