AJARAN
SUNAN BONANG TENTANG PUASA
Banyak
manusia yang mampu ‘melihat’ tetapi belum mampu ‘merenungkan’ tentang hakikat
puasa ramadhan.
Sunan BONANG tentang Puasa Ramadan dan Hari Raya 1 Syawal melalui 2 simbol di budaya jawa (pernah ditulis Harian Jawa Pos)
Sunan Bonang : umat moeslim harus berpuasa dgn benar spya bisa menikmati KUPAT.
KUPAT (Ketupat) adalah makanan khas menu utama saat lebaran. Nasi putih yang dimasak di dalam JANUR ,daun kelapa yang masih muda nan putih indah.
KUPAT janur merupakan perlambang JATINING NUR (kembali ke fitrah), yakni hati putih bersih karena telah puasa dengan keihlasan dan kesungguhan. Sesuai dgn hadist nabi : “Barang siapa berpuasa di bulan ramadhan dengan iman dan penuh kesungguhan akan diampuni dosanya yang telah lalu”
Kupat juga berarti sebagai LAKU SING PAPAT atau empat kondisi bathin manusia setelah berpuasa dgn benar yakni LEBAR, LEBUR, LUBER, LABUR.
Mukmin yang berpuasa (Laku Poso) dgn ikhlas, iman dan ihtisaab ketika lebaran akan mendapat empat kondisi bathin.
1. LEBAR : terselesaikan wajib puasa.
2. LEBUR : Melebur/terhapus dosa yang masa lalu.
3. LUBER : berlimpah ruah pahala amal baik.
4. LABUR : pesonaspiritual bersih diri, dan cerah bercahaya wajahnya.
Petuah Sunan Bonang : JATINING NUR dan LAKU SING PAPAT adalah bahan refleksi dalam beribadah.
ORANG YANG PUASANYA BERHASIL, pertama-tama akan ditandai oleh :
A. Perubahan perilaku dari yang semula tidak baik menjadi baik.
~menjadi pengendali amarah /emosi dan akan terbiasa untuk berkata lemah lembut.
B. Dari yang semula baik menjadi lebih baik.
~Mereka kembali ke fitrah adalah mereka yang TAWADLU’ jauh dari kesombongan dan tidak sewenang-wenang atau melanggar hak-hak orang lain.
~Seseorang gemar beribadah, bertambah jadi gemar bersedekah dengan rasa yang ikhlas.
~Menimbulkan kelembutan dan kesejukan, menghargai orang lain.
~Orang yang lembut dan santun terhadap manusia-manusia lain tetapi sekaligus tegas dan berani melawan ketidakadilan.
Seharusnya hasil JATINING NUR dan KUPAT ini dijaga terus menerus dan meningkat, janganlah hanya seperti "proyek spiritual selama Ramadhan" bulan syawal dst tetep maksiat lagi
Janur asal kata Arabnya " ja'a nurun ". ja'a berarti datang atau turunnya; Nur'un berarti cahaya. " Sing sopo wong e poso ning sasi Romadhon kanthi ikhlas, bakal ketekan Nur/Cahaya (malaikat) bakal aweh ganjaran seko Gusti Pangeran hakaryo jagad. (nukilan kotbah Kyai sepuh d Jombang-awal Romadhan 1436H/2015 M)
Semoga berkenan, salam Janur Kupat sahabat.
Sunan BONANG tentang Puasa Ramadan dan Hari Raya 1 Syawal melalui 2 simbol di budaya jawa (pernah ditulis Harian Jawa Pos)
Sunan Bonang : umat moeslim harus berpuasa dgn benar spya bisa menikmati KUPAT.
KUPAT (Ketupat) adalah makanan khas menu utama saat lebaran. Nasi putih yang dimasak di dalam JANUR ,daun kelapa yang masih muda nan putih indah.
KUPAT janur merupakan perlambang JATINING NUR (kembali ke fitrah), yakni hati putih bersih karena telah puasa dengan keihlasan dan kesungguhan. Sesuai dgn hadist nabi : “Barang siapa berpuasa di bulan ramadhan dengan iman dan penuh kesungguhan akan diampuni dosanya yang telah lalu”
Kupat juga berarti sebagai LAKU SING PAPAT atau empat kondisi bathin manusia setelah berpuasa dgn benar yakni LEBAR, LEBUR, LUBER, LABUR.
Mukmin yang berpuasa (Laku Poso) dgn ikhlas, iman dan ihtisaab ketika lebaran akan mendapat empat kondisi bathin.
1. LEBAR : terselesaikan wajib puasa.
2. LEBUR : Melebur/terhapus dosa yang masa lalu.
3. LUBER : berlimpah ruah pahala amal baik.
4. LABUR : pesonaspiritual bersih diri, dan cerah bercahaya wajahnya.
Petuah Sunan Bonang : JATINING NUR dan LAKU SING PAPAT adalah bahan refleksi dalam beribadah.
ORANG YANG PUASANYA BERHASIL, pertama-tama akan ditandai oleh :
A. Perubahan perilaku dari yang semula tidak baik menjadi baik.
~menjadi pengendali amarah /emosi dan akan terbiasa untuk berkata lemah lembut.
B. Dari yang semula baik menjadi lebih baik.
~Mereka kembali ke fitrah adalah mereka yang TAWADLU’ jauh dari kesombongan dan tidak sewenang-wenang atau melanggar hak-hak orang lain.
~Seseorang gemar beribadah, bertambah jadi gemar bersedekah dengan rasa yang ikhlas.
~Menimbulkan kelembutan dan kesejukan, menghargai orang lain.
~Orang yang lembut dan santun terhadap manusia-manusia lain tetapi sekaligus tegas dan berani melawan ketidakadilan.
Seharusnya hasil JATINING NUR dan KUPAT ini dijaga terus menerus dan meningkat, janganlah hanya seperti "proyek spiritual selama Ramadhan" bulan syawal dst tetep maksiat lagi
Janur asal kata Arabnya " ja'a nurun ". ja'a berarti datang atau turunnya; Nur'un berarti cahaya. " Sing sopo wong e poso ning sasi Romadhon kanthi ikhlas, bakal ketekan Nur/Cahaya (malaikat) bakal aweh ganjaran seko Gusti Pangeran hakaryo jagad. (nukilan kotbah Kyai sepuh d Jombang-awal Romadhan 1436H/2015 M)
Semoga berkenan, salam Janur Kupat sahabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar