MENGAPA ASAS TAMANSISWA 1922 DIUBAH MENJADI PANCA
DARMA
Menurut
Ki Hajar Dewantara selaku pendiri Tamansiswa mengenai perumusan Asas Tamansiswa 1922 diubah menjadi
dasar Panca Darma Tamansiwa
menjelaskan bahwa sebenarnya dasar-dasar Tamansiswa 1947 yaitu Panca Darma itu
sama sekali tidak menyalahi atau
bertentangan dengan Asas Tamansiswa 1922. Hal ini perlu dikemukakan, agar
kita semua mengerti bahwa maksud daripada piagan Perjanjian Pendirian tadi
tidak sekali-kali dibatalkan.
Asas
amansiswa 1922 yang diumumkan pada tanggal 3 Juli 1922 disahkan dalam
Kenferensi Tamansiswa tanggal 20 – 22 Oktober 1923 dan dinyatakan dalam Kongras
Tamansiswa tanggal 6 – 13 Agustus 1930
sebagai Piagam Perjanjian Pendirian,
menegaskan bahwa Asas Tamansiswa tersebut harus tetap hidup sebagai pokok yang tidak
boleh berubah, tidak boleh disangkal dan tidak boleh dikurangi oleh suatu
peraturan atau adat dalam kalangan Tamansiswa selama nama Tamansiswa masih
hidup terpakai. Dan piagam tersebut merupakan naskah penyerahan pengelolaan Tamansiswa dari pendirinya yaitu Ki
hajar Dewantara kepada Majelis Luhur sebagai pempinan Persatuan Tamansiswa pada
tanggal 7 Agustus 1930.
Maka
dari itu bila ingin tahu Asas dan dasar Tamansiswa maka dapat
dipelajari difahami, dihayati dan untuk diamalkan di dalam kehidupan
sehari-hari sebagai wujud prilaku perbuatan, maka bacalah dan renungkan Asas Tamansiswa 1922 dan Panca Darma
tersebut, dan itulah yang namanya Tamansiswa. Jadi jangan hanya tahu bahwa
Tamansiswa itu hanya merupakan lembaga pendidikan pengajaran dan kebudayaan saja
Lebih
kuhsus lagi bagi semua para pelaksana
tugas di lingkungan Tamansiswa wajib memahami dan menghayati asas dan dasar
Tamansiswa itu untuk keberhasilan dalam usaha dan perjuangannya mengabdi
pada tamansiswa. Alangkah malunya bila ada orang Tamansiswa ,saat ada yang
bertanya tentang Tamansiswa, lalu tidak memahami benar apakah itu Tamansiswa.
Asas dan dasar
Tamansiswa ini harus tetap dipegang teguh dan dijunjung tinggi oleh para
pelakasana Tamansiswa
atau kita sebgut sebagai Wong Tamansiswa,
selama Tamansiswa masih berdiri tegak. Dan para pelaksana Tamansiswa inilah
yang berkewajiban untuk menumbuh
kembangkan Tamansiswa agar tetap lestari sepanjang zaman sesuai dengan
kamajuan perkembangan alam dan zaman.
Ingat
setiap perjuangan itu butuh pengorbanan. Tidaklah dikatakan berjuang bila tidak
mau berkorban. Karena untuk mewujudkan Tamansiswa tetap tegak berdiri, dan
lestari itu akan banyak tantangan, hambatan dan gangguan serta rintangan baik
dari dalam lingkungan tamansiswa itu sendiri maupun yang datang dari luar
lingkungan Tamansiswa
Kenyataannya
dapat dibuktikan dalam perjalanan sejarah Tamansiswa dari zaman ke zaman (
zaman sebelum Indonesia meredeka, zaman saat persiapan kemerdekaan Indonesia,
dan zaman setelah Indonesia merdeka , serta sekarang boleh dibilah zaman abad millennium
atau zaman modern, Tamansiswa harus bisa
mengikuti gerak juang bangsanya untuk menuju dan tercipta suatu masyarakat yang tertib damai salam dan
bahagia .Istilah di pemerintah sekarang itu adalah menjadi masyarakat atau Negara Indonesia yang adil
makmur, gemah ripah lohjinawi berdasarkan pancasila dan Undang Undang dasar
tahun 1945.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar