Seharusnya
manusia itu bisa belajar dari dirinyasendiri, dari mulai lahir tidak membawa
apa-apa, sampai usia yang ke sekian tahun, sudah banyak yang dimilikinya.
Dan untuk mendapatkan itu
perlu perjuangan yang tidak ringan, perlu pengorbanan yang luar biasa.
Oleh karena itu belajarlah dari kegagalan
diri sendiri untuk bangkit kembali meraih yang dicita-citakan
Menginginkan agar tercipta suatu keluarga yang harmonis, maka
kesampingkan unsur materi, akan tetapi tanamkan duduk sama rendah berdiri sama
tinggi.
Keluarga tidak hanya berarti “ sama – rata “ akan tetapi ada syarat
lain yaitu “ sama rasa” .
Perlu diketahui bahwa yang dalam istilah Barat
dinamakan “ demokrasi “ belum tentu menjamin adanya “ sama-rasa”.
Dan istilah
sama rata dan sama rasa “ ini sebenarnya mengandung Demokrasi dan Keadilan
Sosial dinamakan “ demokrasi terpimpin
Demokrasi yang mengandung Keadilan Sosial atau Demokrasi terpimpin yaitu
demokrasi yang tidak meluap-luap dan menimbulkan “ anarchi “ akan tetapi yang
dipimpin oleh “ kebijaksanaan “ yakni keinsyafan akan adanya kesejahteraan
bersama “
Allah
menurunkan hujan ke bumi sebagai rezki langsung buat manusia itu selalu sama,
namun ada rezki yang bisa di dapat apabila setelah melakukan kerja kersa
dahulu, baru rezki itu di dapat.
Besar
kecilnya rezki yang diperoleh manusia itu besar kecilnya sudah diatur oleh
Allah. Namun dalam hal pemakaian diserahkan kepada manusia. Mau dibelanjakan
apapun, apa maunya, silahkan saja
Namun
perlu diingat bahwa di dalam pengeluarannya itu tidak boleh berlebihan. Allah
paling tidak suka kepada hal-hal yang berlebihan.
Walaupun itu baik dan halal,
tetap saja . Itu berarti sama saja sedang memperturutkan hawa nafsu.
Hal ini berlaku untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat bangsa dan negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar