BAGAIMANA CARA MEMBANGUN NILAI-NILAI UNGGUL MANUSIA ?
Sebagian besar manusia karena tantangan hidup semakin kesini
semakin besar dan semakin berat,
sehingga bagi mereka yang kurang dasar
agamanya, yang kurang imannya, banyak tersesat jalan.
Segala cara dilakukan
untuk meraih apa yang diinginkan.
Tidak mempedulikan bahwa akibat perbuatannya
itu banyak korban yang berjatuhan.
Untuk itu perlu kiranya dibangun kembali karakter
manusia agar bisa menjadi makhluk yang diharapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa,
agar manusia memiliki nilai-nilai uang unggul baik di mata umum maupun di mata
Tuhan Penguasa alam semesta.
Adapun
caranya adalah sebagai berikut :
Bangun rasa percaya diri, karena tanpa memiliki rasa ini maka setiap
menghadapi masalah, belum juga berbuat sudah menciut nyalinya.
Satu hal
pantangan yang amat besar , dan boleh dibilang kata-kata ini haram bagi orang
yang ingin maju yaitu “SAYA TIDAK TAHU” dan “SAYA TIDAK BISA”
Bila sudah
siap maka lakukan yang terbaik, jangan ragu dan cemas.
Bila telah dilakukan
kemudian ada salah, maka tidak usah kecil hati, jangan marah atau kesal, bahkan
harus berterima kasih, masih ada yang mau memperbaikinya.
Karena orang yang
menyalahkan itu pasti tahu yang benarnya. Untuk itu mintalah sarannya agar pekerjaan
itu bisa diperbaikinya.
Bangkitkan
kecerdasan moral secara rasional dan terpadu, sehingga mampu bangkit dari
keterpurukan mental dan moralitas.
Caranya adalah hadapi setiap masalah dengan
tenang, lalu berfikir untuk berusaha mengatasi hal itu sambil bertawakal
artinya berusaha dibarengi dengan doa, dan terakhir berserah diri kepadaNya,
keputusan apa yang akan diambil olehNya.
Tumbuhkan rasa keimanan sampai ke tingkat “Haqqul Yakin” karena apapun
yang dihadapi ,apapun yang dikerjakan
bila pelaksanaannya selalu diliputi
keraguan ,maka hasilnya akan kurang baik, bahkan cenderung banyak
salahnya.
Berusahalah agar bisa
mengenal jati dirinya sendiri, mengenal keberadaannya saat ini, memahami amanah
apa yang dipangkunya,
dan mengenal apakah tujuan hidupnya. Manusia bisanya
rusak itu karena banyak yang sudah lupa pada jati dirinya sendiri.
Terlalu
banyak mengoreksi orang lain, tapi lupa untuk mengoreksi dirinya sendiri.
Adapted from: Change Your Thinking , Change
Your Life
By : Ki Kartawijaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar